NAMA : SATRIA DWI CAHYADI
NOSIS : 20190440 – E
PANGKAT : SERDA
NO. ABSEN : 20
PERCOBAAN 16
MEMBUAT RANGKAIAN RUNNING LED BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
MEMBUAT RANGKAIAN RUNNING LED BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
1.TUJUAN: AGAR BINTARA MAHASISWA MAPUMEMBUAT RANGKAIAN RUNNING LED BERBASIS ATMEGA 8535
2.ALAT DAN BAHAN:
1. ATMEGA 8535
3. PROTEUS
3.TEORI:
A. JELASKAN TENTANG ATMEGA 8535
Tabel Perbandingan Spesifikasi dan Fitur keluarga AVR
Arsitektur ATmega8535
• Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D
• ADC 10 bit sebanyak 8 Channel
• Tiga buah timer / counter
• 32 register
• Watchdog Timer dengan oscilator internal
• SRAM sebanyak 512 byte
• Memori Flash sebesar 8 kb
• Sumber Interrupt internal dan eksternal
• Port SPI (Serial Peripheral Interface)
• EEPROM on board sebanyak 512 byte
• Komparator analog
• Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter)
Fitur ATmega8535
• Sistem processor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
• Ukuran memory flash 8KB, SRAM sebesar 512 byte, EEPROM sebesar 512 byte.
• ADC internal dengan resolusi 10 bit sebanyak 8 channel
• Port komunikasi serial USART dengan kecepatan maksimal 2.5 Mbps
• Mode Sleep untuk penghematan penggunaan daya listrik
Konfigurasi pin ATmega8535
• VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catudaya
• GND merupakan pin Ground
• Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC
• Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus yaitu Timer/Counter, komparator Analog dan SPI
• XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal
• AVCC merupakan pin masukan untuk suplai tegangan ADC
• AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC
Pin-out ATmega8535
Peta Memory ATmega8535
Peta Memori Data ATmega8535
Memori Program AVR ATmega8535
Status Register
SISTEM MINIMUM ATmega8535
Sistem minimum (minsys) mikrokontroler adalah rangkaian elektronik minimum yang diperlukan untuk beroperasinya IC mikrokontroler. Rangkaian ini kemudian bisa dihubungkan dengan rangkaian lain untuk menjalankan fungsi tertentu.
Sistem Minimum Atmega8535
Untuk membuat rangkaian minimum ATmega8535 diperlukan beberapa komponen yaitu:
• IC mikrokontroler ATmega8535
• 1 XTAL 4 MHz atau 8 MHz atau 11.0592 MHz (XTAL1)
• 3 kapasitor kertas yaitu dua 22 pF (C2 dan C3) serta 100 nF (C4)
• 1 kapasitor elektrolit 4.7 uF (C12) 2 resistor yaitu 100 ohm (R1) dan 10 Kohm (R3)
• 1 tombol reset pushbutton (PB1)
Selain itu tentunya diperlukan power suply yang bisa memberikan tegangan 5V DC. Rangkaian sistem minimum ini sudah siap untuk menerima sinyal analog (fasilit
A. JELASKAN TENTANG LED
g. Kelemahan dari LED.
4. LANGKAH PERCOBAAN
5. KESIMPULAN
Mikrokontroller merupakan contoh suatu sistem komputer sederhana yang masuk dalam kategori embedded komputer. Di dalam sebuah mikrokontroller terdapat komponen-komponen seperti: processor, memory, clock, peripheral I/O, dll. Mikrokontroller memiliki kemampuan manipulasi data (informasi) berdasarkan suatu urutan instruksi (program) yang dibuat oleh programmer. Mikrokontroller adalah piranti elektronik yang dikemas dalam bentuk sebuah IC (Integrated Circuit) tunggal, sebagai bagian utama dan beberapa peripheral lain yang harus ditambahkan, seperti kristal dan kapasitor.
Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit, sehingga semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock. Bandingkan dengan instruksi keluarga MCS-51 (arsitektur CISC) yang membutuhkan siklus 12 clock. RISC adalah Reduced Instruction Set Computing sedangkan CISC adalah Complex Instruction Set Computing.
AVR dikelompokkan kedalam 4 kelas, yaitu ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan keluarga AT86RFxx. Dari kesemua kelas yang membedakan satu sama lain adalah ukuran onboard memori, on-board peripheral dan fungsinya. Dipilih Atmega8535 karena populasi yang banyak, sehingga ketersediaan komponen dan referensi penunjang lebih terjamin.
Keterangan:
• Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program hasil perencanaan, yang harus dijalankan oleh mikrokontroler
• RAM (Random Acces Memory) merupakan memori yang membantu CPU untuk penyimpanan data sementara dan pengolahan data ketika program sedang running
• EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) adalah memori untuk penyimpanan data secara permanen oleh program yang sedang running
• Port I/O adalah kaki untuk jalur keluar atau masuk sinyal sebagai hasil keluaran ataupun masukan bagi program
• Timer adalah modul dalam hardware yang bekerja untuk menghitung waktu/pulsa
• UART (Universal Asynchronous Receive Transmit) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial asynchronous
• PWM (Pulse Width Modulation) adalah fasilitas untuk membuat modulasi pulsa
• ADC (Analog to Digital Converter) adalah fasilitas untuk dapat menerima sinyal analog dalam range tertentu untuk kemudian dikonversi menjadi suatu nilai digital dalam range tertentu
• SPI (Serial Peripheral Interface) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial secara serial synchronous
• ISP (In System Programming) adalah kemampuan khusus mikrokontroler untuk dapat diprogram langsung dalam sistem rangkaiannya dengan membutuhkan jumlah pin yang minimal
Arsitektur ATmega8535
• Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D
• ADC 10 bit sebanyak 8 Channel
• Tiga buah timer / counter
• 32 register
• Watchdog Timer dengan oscilator internal
• SRAM sebanyak 512 byte
• Memori Flash sebesar 8 kb
• Sumber Interrupt internal dan eksternal
• Port SPI (Serial Peripheral Interface)
• EEPROM on board sebanyak 512 byte
• Komparator analog
• Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter)
Fitur ATmega8535
• Sistem processor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
• Ukuran memory flash 8KB, SRAM sebesar 512 byte, EEPROM sebesar 512 byte.
• ADC internal dengan resolusi 10 bit sebanyak 8 channel
• Port komunikasi serial USART dengan kecepatan maksimal 2.5 Mbps
• Mode Sleep untuk penghematan penggunaan daya listrik
Konfigurasi pin ATmega8535
• VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catudaya
• GND merupakan pin Ground
• Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC
• Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus yaitu Timer/Counter, komparator Analog dan SPI
• Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus, yaitu komparator analog dan Timer Oscillator
• Port D (PD0...PD1) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus yaitu komparator analog dan interrupt eksternal serta komunikasi serial
• RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler • XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal
• AVCC merupakan pin masukan untuk suplai tegangan ADC
• AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC
Pin-out ATmega8535
Peta Memory ATmega8535
ATmega8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori program yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 bagian yaitu : 32 buah register umum, 64 buah register I.O, dan 512 byte SRAM internal. Register untuk keperluan umum menempati space data pada alamat terbawah yaitu $00 sampai $1F. Sementara itu register khusus untuk menangani I/O dan kontrol terhadap mikrokontroler menempati 64 alamat berikutnya, yaitu mulai dari $20 sampai $5F. Register tersebut merupakan register yang khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap berbagai peripheral mikrokontroler, seperti kontrol register, timer/counter, fungsi fungsi I/O, dan sebagainya. Register khusus alamat memori secara lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah. Alamat memori berikutnya digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu pada lokasi $60 sampai dengan $25F.
Peta Memori Data ATmega8535
Memori program yang terletak pada Flash Perom tersusun dalam word atau 2 byte karena setiap instruksi memiliki lebar 16-bit atau 32bit. AVR ATmega8535 memiliki 4KByte x 16 Bit Flash Perom dengan alamat mulai dari $000 sampai $FFF. AVR tersebut memiliki 12 bit Program Counter (PC) sehingga mampu mengalamati isi Flash.
Memori Program AVR ATmega8535
Selain itu AVR ATmega8535 juga memilki memori data berupa EEPROM 8-bit sebanyak 512 byte. Alamat EEPROM dimulai dari $000 sampai $1FF.
Status Register
Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi yang dilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan bagian dari inti CPU mikrokontroler.
Status Register ATmega8535
Penjelasan
• Bit7 >>> I (Global Interrupt Enable), Bit harus di Set untuk mengenable semua jenis interupsi.
• Bit6 >>> T (Bit Copy Storage), Instruksi BLD dan BST menggunakan bit T sebagai sumber atau tujuan dalam operasi bit. Suatu bit dalam sebuah register GPR dapat disalin ke bit T menggunakan instruksi BST, dan sebaliknya bit T dapat disalin kembali ke suatu bit dalam register GPR dengan menggunakan instruksi BLD.
• Bi5 >>> H (Half Cary Flag)
• Bit4 >>> S (Sign Bit) merupakan hasil operasi EOR antara flag -N (negatif) dan flag V (komplemen dua overflow).
• Bit3 >>> V (Two's Component Overflow Flag) Bit ini berfungsi untuk mendukung operasi matematis.
• Bit2 >>> N (Negative Flag) Flag N akan menjadi Set, jika suatu operasi matematis menghasilkan bilangan negatif.
• Bit1 >>> Z (Zero Flag) Bit ini akan menjadi Set apabila hasil operasi matematis menghasilkan bilangan 0.
• Bit0 >>> C (Cary Flag) Bit ini akan menjadi set apabila suatu operasi menghasilkan carry.
SISTEM MINIMUM ATmega8535
Sistem minimum (minsys) mikrokontroler adalah rangkaian elektronik minimum yang diperlukan untuk beroperasinya IC mikrokontroler. Rangkaian ini kemudian bisa dihubungkan dengan rangkaian lain untuk menjalankan fungsi tertentu.
Sistem Minimum Atmega8535
Untuk membuat rangkaian minimum ATmega8535 diperlukan beberapa komponen yaitu:
• IC mikrokontroler ATmega8535
• 1 XTAL 4 MHz atau 8 MHz atau 11.0592 MHz (XTAL1)
• 3 kapasitor kertas yaitu dua 22 pF (C2 dan C3) serta 100 nF (C4)
• 1 kapasitor elektrolit 4.7 uF (C12) 2 resistor yaitu 100 ohm (R1) dan 10 Kohm (R3)
• 1 tombol reset pushbutton (PB1)
Selain itu tentunya diperlukan power suply yang bisa memberikan tegangan 5V DC. Rangkaian sistem minimum ini sudah siap untuk menerima sinyal analog (fasilit
A. JELASKAN TENTANG LED
L ED (Light Emitting Diode) dan Dioda Zener
merupakan Jenis atau tipe Dioda. Kedua komponen ini sering digunakan pada suatu
rangkaian, untuk itu pada artikel ini berisikan penjelasan tentang LED dan
Dioda Zener.
1.LED (Light Emiting Diode)
a.Pengertian LED (Light Emiting Diode)
Light Emiting Diode atau yang sering disingkat
dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya
monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga dioda yang
terbuat dari bahan semi konduktor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh LED
tergantung pada jenis bahan semi konduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat
memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering
kita jumpai pada remote control tv ataupun remote control perangkat elektronik
lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola
lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah kedalam berbagai perangkat
elektronika. Berbeda dengan lampu pijar, LED tidak memerlukan pembakaran
filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. oleh karena
itu saat ini LED yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu
penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.
b.Cara Kerja LED
LED merupakan dari dioda yang terbuat dari
semi konduktor . Cara kerjanya pun hampir sama dengan dioda yaitu memiliki dua
kutub yakni kutub positif dan kutub negatif. LED hanya akan memancarkan cahaya
apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari anoda menuju ke katoda. LED
terdiri dari sebuah chip semi konduktor yang didoping sehingga menciptakan
junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semi konduktor
adalah proses untuk menambahkan ketidak murnian (impurity) kelistrikan yang
diinginkan, ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari anoda
(P) menuju ke (K). Kelebihan elektron pada N-Type material akan berpindah ke
wilayah yang kelebihan hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif
(P-Type material), saat elektron berjumpa dengan hole akan melepaskan photon
dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
c.Cara menentukan Anoda dan Katoda pada LED
Ciri-ciri Kaki Anoda :
- kaki lebih panjang
- led flame kecil
Ciri-ciri Kaki Katoda:
- kaki lebih pendek
- led flame besar
- terletak disisi yang flat
d.Warna-warna LED
Saat ini, LED telah memiliki keranekaragaman
warna, diantaranya seperti warna merah, kuning, hijau, putih, hijau, jingga dan
inframerah. Keanekaragaman warna pada LED tersebut tergantung pada Wavelengt
(panjang gelombang) dan senyawa semi konduktor yang dipergunakannya. Berikut
senyawa pada semi konduktor pada LED:
Bahan Semikonduktor
|
Wavelengt
|
Warna
|
Gallium
Arsenide (Ga As)
|
850-940 mm
|
Inframerah
|
Gallium
Arsenide Phospide (Ga Asp)
|
630-660 mm
|
Merah
|
Gallium
Arsenide Phosphide (GaAsp)
|
605-620 mm
|
Jingga
|
Gallium
Arsenide Phosphide Nitride (GaAsp:N)
|
585-595 mm
|
Kuning
|
Aluminium
Gallium Phosphide (AiGaP)
|
550-570 nm
|
Hijau
|
Silicon
Carbide (SIC)
|
430-505 nm
|
Biru
|
Gallium
Indium Nitride (GaLnN)
|
450nm
|
Putih
|
LED tidak hanya dapat memancarkan warna cahaya
satu saja namun dapat memancarkan warna lebih dari 2. Berikut macam-macam jenis
LED yang memiliki multi warna:
1. Bicolour Light Emitting Diodes (LED 2
Warna)
LED 2 warna mempunyai 2 LED dalam satu
komponen yang dipasang "inverse paralel" (salah satu bisa maju dan
satunya bisa mundur), jadi ketika dioperasikan bias maju akan menghasilkan
warna 1 dan jika dioperasikan bias mundur akan menghasilkan warna kedua.
2. Multi or Tricolour Light Emitting Diodes
(LED multi atau 3 warna)
LED 3 warna yang paling terkenal adalah LED
berwarna merah dan hijau, dan warna ketiganya adalah kombinasi dari keduanya
yaitu kuning. LED3 warna mempunyai 3 kaki, 2 kaki anoda dan 1 kaki yang
ditengah merupakan katoda.
3. LED Displays
LED Display merupakan beberapa LED yang
dijadikan satu untuk membuat bentuk tertentu, contoh yang umum adalah seven
segment, LED display yang berfungsi menampilkan angka (digit 0-9).
e.Tegangan Maju (Forward Bias) Pada LED
Masing-masing warna LED memerlukan tegangan
maju (Forward bias) untuk dapat mengalirkannya. Tegangan maju untuk LED
tersebut tergolong rendah sehingga memerlukan sebuah resistor untuk membatasi
arus dan tegangannya agar tidak merusak LED yang bersangkutan tegangan maju
biasanya dilambangkan dengan tanda VF.
f. Keunggulan dari LED.
f. Keunggulan dari LED.
- LED memiliki energi efisiensi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan lampu lain, dimana LED lebih hemat energi 80% sampai
90% dibandingkan lampu lain.
- LED memiliki waktu penggunaan yang lebih lama hingga
mencapai 100 ribu jam.
- LED memiliki tegangan operasi DC yang rendah.
- Cahaya keluaran dari LED bersifat dingin atau cool
(tidak ada sinar UV atau energi panas).
- Ukurannya yang mini dan praktis.
- Tersedia dalam berbagai warna.
- Harga murah.
g. Kelemahan dari LED.
- Suhu lingkungan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
gangguan elektrik pada LED.
- Harga LED per lumen lebih tinggi dibandingkan dengan
lampu lain.
- Intensitas cahaya (lumen) yang dihasilkannya tergolong
kecil.
2. Dioda Zener
a.Pengertian Dioda Zener4
Dioda Zener (Zener Dioda) adalah komponen
elektronika yang terbuat dari semi konduktor dan merupakan jenis dioda yang
dirancang khusus untuk dapat beroperasi dirangkaian reverse bias (bias balik)
pada saat dipasangkan pada rangkain forward bias (bias maju). Dioda zener akan
memiliki karakteristikdan fungsi sebagaimana dioda normal pada umumnya. Efek
dioda jenis ini ditemukan oleh seorang fisikawan Amerika yang bernama Clarence
Melvin Zener pada tahun 1934 sehingga nama diodanya juga diambil dari nama penemunya
yaitu Dioda Zener. Berikut ini bentuk dan simbol dioda zener.
Pada dasarnya dioda zener akan menyalurkan
arus listrik yang mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan
melampaui batas "Breakdown Voltage" atau tegangan tembus dioda
zenernya karakteristik ini berbeda dengan dioda biasa yang hanya dapat
mengalirkan arus listrik ke satu arah. Tegangan tembus (Breakdown Voltage) ini
disebut juga dengan tegangan zener.
c.Kegunaan Dioda Zener dalam Kehidupan
sehari-hari
Dioda Zener biasanya diaplikasikan pada
voltage regulator (pengatur tegangan ) dan over voltage protection
(perlindungan terhadap kelebihan tegangan). Fungsi dioda zener dalam
rangkaian-rangkaian tersebut adalah untuk menstabilkan arus dan tegangan.
4. LANGKAH PERCOBAAN
5. KESIMPULAN
Dari rangkaian diatas dapat dilihat bahwa suatu rangkaian running LED juga dapat di buat menggunakan Komponen ATMEGA 8535 yang berfungsi sebagai pembangkit clock aktif, dan dapat dilihat pada rangkaian diatas ATMEGA 8535 yang dapat Dikombinasikan dengan aplikasi Baskom AVR yang berbasis Microkontroler yang berfungsi sebagai komponen yang dapat memindahkan nyala lampu secara bergantian bisa dari low ke high (0 ke 9) maupun High ke Low (9 ke 0) melalui bahasa pemrograman yang di terapkan dalam Rangkaian yang telah di buat di Proteus 8.6